Long Bathtub

Long Bathtub, dalam sejarahnya berasal dari tempat penampungan air yang terbuat dari  bahan keramik, digunakan sebagai sarana untuk sanitasi di awal abad 19. Pada abad 18 di Belanda  dikenal dengan nama Clawfoot Tube, kata claw (cakar) karena kaki penopang dari Long Bathtub tersebut berbentuk seperti cakar Naga (diadaptasi dari bentuk keramik dari Cina), dimana pada saat itu untuk wilayah eropa belum mengenal adanya sarana sanitasi kamar mandi, jadi Long Bathtub dapat ditaruh di ruangan mana saja, biasanya berdekatan dengan ruang kamar tidur.

Penggunaan dari Long Bathtub pun cukup sederhana, hanya diisikan oleh air hangat atau untuk di sebagian daerah seperti di China atau India air yang diisikan dicampurkan dengan rempah – rempah, wewangian seperti bunga atau untuk di kalangan keluarga bangsawan dapat dicampur dengan susu, gunanya untuk menghaluskan kulit setelah mandi.

Namun di era tersebut sempat surut penggunaan Long Bathtub dikarenakan mulai bermunculan penggunaan parfum, yang bermula dari Perancis, ini membuat orang menjadi malas untuk mandi.

Seiring dengan berjalannya waktu, Long Bathtub kembali digunakan walaupun budaya membangun kamar mandi sebenarnya memang sudah ada. Ini dikarenakan mandi bukanlah hanya sekedar untuk membersihkan tubuh dari kotoran tetapi untuk dinikmati sebagai sarana relaksasi setelah seharian beraktifitas, berendam untuk perawatan kulit tubuh bahkan sampai untuk therapy

Perkembangan pembuatan Long bathtub juga menjadi semakin modern, dari yang asalnya hanya menggunakan bahan porcelain, sekarang sudah menggunakan keramik bahkan ada yang menggunakan bahan dari jenis bebatuan sebagai sarana therapy.