Water heater merupakan seperangkat peralatan yang prosesnya menggunakan konsep thermodynamic, memanfaatkan sumber energy untuk memanaskan air yang hendak dialirkan sesuai temperature yang yang telah diset sebelumnya. Secara awam, untuk memperoleh air panas, manusia perlu memanaskan air secara tradisional dengan ketel, panci dan sejenisnya sebagai alat water heater. Wadah-wadah yang terbuat dari besi ini dipanaskan oleh api lalu menyalurkan energi panasnya ke air yang terdapat didalamnya.
Sejarah awal dari water heater konstan ditemukan oleh seorang pelukis bernama Benjamin Waddy Vaughan, bentuk dari pemanas air ini adalah posisi air dingin ditempatkan di bagian atas wadah berupa tabung yang juga diisi jaringan kawat-kawat tipis sebagai pengantar panas, di mana bagian bawahnya diletakan sebuah alat pemanas berbahan bakar gas. Air panas kemudian langsung mengalir ke bak mandi tanpa ada perantara. Bahkan sekarang di Inggris water heater masih disebut Geyser.
Tehnik water heater kemudian dikembangkan oleh Edwin Rudd, ia berhasil membuat sistem water heater otomatis pertama pada tahun 1889. Sistem ini menggunakan wadah yang berbentuk tangki penyimpanan air yang suhu airnya bisa di atur secara mekanis dan didistribusikan melalui pipa penyaluran air.
Seiring dengan perkembangan jaman water heater pun menjadi sangat beragam, ada yang memanfaatkan sumber energi dari listirk, gas hingga cahaya matahari. Dan water heater sumber cahaya matahari ini semakin menjadi pilihan utama. Kalo melihat sejarahnya solar water heater (pemanas air tenaga matahari) mulai tumbuh dan berkembang di akhir tahun 1800an di California, Amerika Serikat. Muncul lah nama Clarence M Kemp yang mematenkan pemanas air tenaga matahari komersial pertama di dunia pada tahun 1891.
Perkembangan water heater akan terus berlanjut baik secara penggunaan fungsi semakin beragam serta sumber daya yang digunakan semakin ramah lingkungan